Jarang sekali terjadi perubahan engine dalam video game, termasuk live services. Salah satu yang paling terkenal adalah game Valve, di mana Dota 2 dan CSGO pindah ke Source 2. Namun, baru-baru ini Riot mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan Valorant ke Unreal Engine 2. Tentu saja, perubahan engine bukanlah hal yang mudah karena banyak hal yang harus dipertimbangkan, terutama aset game. Perubahan infrastruktur yang berbeda juga bisa membuat game semakin bermasalah, sehingga perlu banyak uji coba sebelum rilis penuh.
Riot sendiri telah memastikan bahwa ini sudah menjadi rencana mereka sejak lama. Dengan menggunakan Unreal Engine 5, peningkatan kualitas dapat menjadi lebih baik di masa depan, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi Riot, Valorant, dan para penggemar. Namun, dengan pengumuman ini, banyak penggemar juga meragukan keputusan untuk beralih ke engine baru ini. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa UE5 cenderung berat dan masih memiliki beberapa bug serta masalah performa yang dapat secara tidak langsung mengurangi jumlah pemain Valorant.
Tidak hanya itu, bahkan pemain League of Legends pun mengungkapkan kekecewaan mereka karena Riot terlihat lebih memperhatikan Valorant daripada game lainnya. Saat ini, client League of Legends sudah terasa ketinggalan zaman dari segi fungsionalitasnya. Mengenai kapan Riot akan benar-benar menggunakan UE5, masih belum jelas. Namun, mereka sedang berusaha untuk melakukan migrasi ke engine baru tersebut.
Meskipun ada keraguan dan kekhawatiran dari para penggemar, Riot yakin bahwa langkah ini akan membawa manfaat besar bagi Valorant dan komunitasnya. Dengan Unreal Engine 5, diharapkan Valorant dapat terus berkembang dan memberikan pengalaman bermain yang lebih baik bagi para pemainnya. Semoga saja proses migrasi ke engine baru ini berjalan lancar tanpa terlalu banyak hambatan. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dari Riot mengenai hal ini.